Kamis, 14 Juni 2012

Singapore Trip : The End

Setelah dua target utama kami tercapai,yakni ke Merlion Park dan Universal Studio Singapore, maka agenda kami pada hari ketiga di Singapura hanyalah mencari oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Melihat kondisi keuangan kami yang sudah pas-pasan, maka kami bertujuan mencari tempat yang menjual beraneka ragam oleh-oleh dengan harga yang murah. Saya sempat sms teman saya, Aini, pagi hari sebelum berangkat. Menceritakan tujuan mana saja yang telah kami jelajahi dan menanyakan padanya tempat mencari oleh-oleh yang murah. Aini menyarankan saya ke Bugis Village.

Berhubung uang Dollar Singapura kami sudah pas-pasan, maka tujuan awal kami adalah mencari Money Changer di sekitar Orchard Rd untuk menukarkan selembar uang 50 Dollar Amerika punya mama. Sebelum berangkat, kami sarapan sebentar dengan menu biskuit :D Pagi itu kami berangkat dari penginapan sekitar jam 8. Setelah berjalan sekitar 500 meter, sampailah kami di Orchard Rd. Wah, toko-toko masih banyak yang tutup. Hingga di satu pusat pertokoan yang sederhana, ada satu toko yang menjual oleh-oleh yang sudah buka. Mirip seperti di dekat Mustafa Center, semua barang yang ditawarkan seharga S$ 10 untuk 3 buah barang. Di sini kami sempat membeli sedikit oleh-oleh. Kemudian, kami bertanya kepada pemilik toko tersebut letak money changer terdekat. Ternyata, di toko sebelahnya, ada money changer kecil.

Selesai menukar uang, kami langsung menuju Stasiun Somerset, menuju Bugis Village. Untuk menuju Bugis village, kami transit di Stasiun City Hall, lalu melanjutkan perjalanan ke Stasiun Bugis. Di atas stasiun Bugis, terdapat mal yakni Bugis Junction. Keluar dari Bugis Junction. Di seberangnya, kami menemukan semacam pasar sederhana dengan banyak toko yang menjual oleh-oleh. Di sanalah, kami membelikan oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Macam-macam barang dijual di sini, mulai dari gantungan kunci, pajangan, kaos, asesoris, tas, dompet, sendal/sepatu... Macam-macamlah. Kami mencari yang unik-unik sebagai oleh-oleh. Yang menyenangkannya, di sini terdapat money changer yang menerima Rupiah untuk ditukarkan ke Dollar Singapura. 

Bugis Junction
Kami berputar-putar hingga tengah hari. Wah, perut mulai lapar, maka kami kembali ke Bugis Junction, mencari tempat makan. Di salah satu tembok, ada tulisan menginformasikan ada yang menjual nasi Padang di lantai 3, maka kami langsung ke sana. Ternyata di lantai itu, terdapat food court. Ada beragam makan makanan dijual di sana. Kami menemukan yang menjual nasi padang di salah satu kios sederhana di sana. Menunya lumayan mirip seperti di RM Padang di Jakarta. Wah... akhirnya kami bisa makan kenyang. Harganya sekitar S$ 20 untuk nasi, 2 jenis lauk, dan 1 jenis sayuran. Selesai makan, kami pulang. Uang kami sudah habis, yang tersisa adalah untuk ongkos taksi ke bandara dan jaga-jaga kalau ternyata pajak bandara tidak termasuk di tiket ke Jakarta.

Pulang dengan cara yang sama ketika berangkat. Karena masih ada beberapa Dollar Singapura (selain untuk ongkos taksi dan pajak bandara), kami sempat mampir di sebuah kedai yang menjual minuman ber-bubble dengan aneka rasa, yaitu Gong Cha di Orchard Rd. Kami menikmati minuman kami, sambil duduk di salah satu halte di Orchard Rd. Setelah itu, walaupun hari sebenarnya baru jam 2 siang, kami memutuskan untuk kembali ke penginapan, menghabiskan hari dengan istirahat di hotel, menonton TV, menikmati wi-fi di penginapan (di hari terakhir, Iphone saya baru dapat sinyal wifi dari kamar, dengan password yang tebak-tebak sendiri, eh ternyata nama hotelnya). Untuk makan malam, kami menghabiskan stok pop mie yang kami bawa dari jakarta. 

Seperti yang pernah saya sebutkan di salah satu cerita saya sebelumnya, TV yang ada di kamar hanya terdiri dari satu TV lokal Singapura. Saya perhatikan sebagian besar isinya merupakan import dari acara luar negeri, mirip TV berbayar di Indonesia. Iklannya pun tidak banyak. Iklan yang paling saya ingat adalah iklan pemberi semangat kepada kontingen Singapura yang akan bertanding di Olimpiade London 2012 nanti. Kenapa? Karena mereka sangat bersemangat dan antusias terhadap perhelatan olah raga multicabang terbesar di dunia ini sudah dari jauh-jauh hari, bandingkan dengan TV lokal di Indonesia yang tidak ada sama sekali pemberitaan mengenai persiapan kontingen Indonesia untuk Olimpiade London 2012. Jangankan pemberitaan, iklan pun seperti yang saya lihat di TV lokal Singapura itu, tidak ada. Saya sempat melihat acara berita TV tersebut, isinya sebagian besar berita luar negeri. Berita dalam negeri hanya sedikit dan itu pun tidak mengarah ke ranah politik sama sekali. Memang... Bisa jadi TV lokal yang saya saksikan ini TV hiburan, bukan TV berita. 

Ya begitulah Singapura yang saya lihat, negara kota yang ke mana-mana serba cepat, dengan transportasi massal yang canggih dan bersih. Trotoar untuk pejalan kaki nyaman. Mobil yang lalu lalang tidak terlalu ramai karena sebagian besar penduduknya naik transportasi umum. Kami sangat jarang melihat motor, bahkan seingat kami tidak melihat motor yang sedang berjalan di jalan umum, yang kami lihat hanya yang terparkir di parkiran apartemen sederhana di dekat penginapan kami. Keamanan pun terjamin. Semua serba tertib dan teratur. Mudah-mudahan Jakarta bisa seperti ini suatu saat nanti.....

Besok paginya sekitar jam 05.45, kami check out dari hotel. Dengan bantuan resepsionis penginapan, kami minta dipanggilkan taksi. Tidak sampai 5 menit, taksi kami tiba di depan penginapan. Waktu itu masih gelap di Singapura. Sekitar 30 menit kami sampai di bandara. Biaya naik taksi sekitar S$ 23. Dengan penerbangan Air Asia, kami kembali ke Jakarta. Ternyata pajak bandara sudah termasuk di tiket, jadi kami tidak perlu bayar lagi. Berangkat tepat waktu jam 08.30 waktu Singapura, sampai di Jakarta jam 09.20. Saya langsung ke kantor, sementara mama setelah menge-drop saya ke kantor, pulang bersama papa yang menjemput kami di Terminal 3 Bandara International Soekarno Hatta.

Pesawat ini Membawa Kami Pulang ke Jakarta
Yaa... demikianlah perjalanan saya dan mama di Singapura. Sampainya kami di Jakarta, menandai akhir liburan panjang saya dan mama dengan rute CGK-PDG-CGK dan CGK-SIN-CGK. Liburan ini selain sebagai sarana refreshing juga menambah pengetahuan kami. Ahh... rasanya ingin kembali liburan... Mudah-mudahan nanti ada dana, waktu yang tepat serta badan dalam kondisi sehat.

Tidak ada komentar: