Minggu, 10 Juni 2012

Singapore Trip : A Day in Universal Studio Singapore #1

Hari kedua di Singapore, kami berangkat dari penginapan sekitar jam 8 pagi. Karena dari malam sampai paginya diare, mama masih lemas, tapi tetap semangat jalan. Sebelum berangkat, kami melunasi terlebih dahulu biaya hotel hingga kami check out  tanggal 21 Mei 2012. Penginapan ini cukup baik dan prasangka jelek kami pun sudah hilang. Terlebih setelah melihat ada sekelompok orang Indonesia yang juga menginap di sini. Seperti kemaren, sambil di jalan menuju stasiun, kami mampir di sevel untuk beli air mineral kemasan botol. Karena mama ingin minum teh hangat, kami pun mampir di sebuah gerai Kun Kaya Toast (kalau tidak salah ingat namanya) untuk sarapan minum teh hangat manis dan roti bakar yang terletak di mal di atas stasiun MRT Somerset. Setelah sarapan, kami langsung menuju Universal Studio Singapore. 

Dari Stasiun Somerset, tujuan kami adalah ke stasiun Harbour Front, dengan transit sekali di stasiun Dhobu Ghaut. Sampai di stasiun Harbour Front, kami naik ke lantai teratas dari Vivo City, yaitu mal yang terletak di atas stasiun Harbour Front. Dari lantai teratas Vivo City ini, kami naik sky train untuk menyebrang menuju Resort World Sentosa. Harga tiket sky train S$ 3 per orang untuk PP. Sekitar 5 menit naik sky train, kami turun di pemberhentian pertama sky train di Resort World Sentosa dan di sinilah terletak Universal Studio Singapore (USSR). Petunjuk arahnya sangat jelas untuk menuju USSR. 

Menuju USSR
Sekitar jam 9 pagi, kami sudah sampai di depan bola dunia yang terkenal itu, tentunya berfoto dengannya. 

Mama di depan USSR Globe
Pengunjung sudah ramai. Kami lalu menuju loket pembelian tiket yang cukup banyak sehingga kami tidak perlu mengantri. Karena kami datang hari Sabtu (saat weekend) harga tiket per orang dewasa S$ 74. USSR buka jam 10.00, tetapi antriannya sudah panjang sekali. Saat kami mengantri, ada Po (Kung Fu Panda) menghampiri pengunjung. Sayangnya kami di antrian bagian tengah sehingga tidak bisa ikut berfoto dengannya. 

Antrian Menunggu Pintu Masuk dibuka
The Ticket

Po Mendatangi Pengunjung yang Sedang Mengantri Menunggu Pintu Masuk Dibuka

Tidak sampai jam 10.00, pintu masuk dibuka. Pintu masuknya banyak sehingga tidak terlalu lama kami mengantri. Akhirnya kami masuk ke dalam USSR. Karena kami belum memegang "STUDIO GUIDE" atau peta USSR, maka kami mengikuti saja banyak pengunjung ke mana. Sambil berfoto dengan banyak obyek menarik seperti di film-film Hollywood di Kawasan Hollywood (ya..iya lah..)

Berpose di samping Mobil Polisi



Saya mendengar sekilas suara beberapa orang berlari-lari, yak... orang Indonesia... mereka bilang menuju ke wahana Transformers The Ride... Wah... ini salah satu wahana yang menjadi incaran saya. Tanpa ragu, saya langsung mengajak mama masuk. Apa itu wahana Transformers The Ride... Nah ini penjelasannya, saya kutip dari "STUDIO GUIDE" yang kemudian saya dapat di kawasan Madagascar.

"Transformers The Ride : The Ultimate 3D Battle, Join Optimus Prime and the AUTOBOTS as you become a freedom fighter in the ultimate 3D battle againts the forces of evil"

Pimtu Masuk Transformers The Ride

Berbagai Properti di Film Transformers
Ketika memasuki wahana ini, di jalur antrian, di kanan kirinya, dipajang beberapa properti dari film Transformers. Keren! Antrian belum begitu panjang dan kami tidak perlu menunggu lama untuk kemudian menaiki semacam kereta terdiri dari 4 baris dengan masing-masing baris terdiri dari 4 orang. Kami duduk di barisan paling belakang. Oiya, sebelum naik, kami sudah mengenakan kacamata 3D kami masing-masing yang dibagikan di pintu masuk wahana ini. Masuklah kami ke dalam suatu medan peperangan antara Autobots dan Decepticons. Kendaraan kami diombang-ambing, naik turun, kadang sangat cepat, kadang sedikit pelan. Kadang kami mendapat ancaman dari Megatron dkk tapi lalu diselamatkan oleh Optimus Prime dkk. Menabrak gedung-gedung, terbang di udara, menghindar dari peluru-peluru musuh. Hingga di bagian akhir, kendaraan kami dijatuhkan dari gedung bertingkat. Ketika kendaraan kami hampir menabrak jalan di bawah, kendaraan kami ditangkap oleh Bumblebee. Wah... rasanya benar-benar mendebarkan apalagi kami di barisan paling belakang. Saya sempat khawatir dengan mama. Alhamdulillah.. tidak apa-apa dan beliau cukup menikmati. Setelah sekitar 10 menit, akhirnya kendaraan kami kembali ke tempat awal kami berangkat. Sebelum keluar wahana, kami meletakkan kacamata 3D di tempat yang telah disediakan. Ternyata keluar wahana ini, pengunjung diarahkan ke ruang penjualan souvenir. Whuaa... unik-unik, souvenirnya tapi harganya lumayan tidak murah yah :p  Sebagian besar bertema Transformers. Kami membeli satu buah miniatur bola dunia seperti di depan pintu masuk USSR. Harganya sekitar S$21. Keluar dari wahana Transformers, saya sempat berfoto dengan salah satu patung robot dan mobil Chevrolet Camaro Bumblebee.

Ada yang tau namanya robot ini? Optimus Prime bukan sih?

Sambil berkhayal... Suatu Saat Nanti Punya Mobil Model Begini... Amiiinnn :D
Selanjutnya kami berjalan menuju kawasan Madagascar. Oiya, kawasan tempat wahana Transformers tadi adalah kawasan Sci-Fi City. Di Kawasan Sci-Fi City ada 3 wahana lain yaitu 2 buah roller coaster supercepat dan sebuah wahana accelerator. Akan tetapi, karena jantung masih berdebar-debar selepas naik wahana Transformers, kami memutuskan mencari wahana yang rileks dahulu. Biar yang ini, nanti paling terakhir saja. Maka masuklah kami ke kawasan Madagascar. Yup... nuansanya seperti di film Madagascar. Di sinilah kami mendapatkan Studio Guide dari seorang petugas yang berdiri membagi-bagikannya di salah satu wahana.

Di Madagascar ini kami naik wahana "King Juliens's Beach Party-Go-Round". Penjelasan pada studio guide: "Ride this crazy carousel with King Julien, the Lemurs and more of your favourite Madagascar characters". Jadi, intinya berupa komidi putar yang terdiri dari karakter-katakter dari film Madagascar. Agak konyol sih rasanya naik ini, yang dominan dinaiki oleh anak-anak, tapi gapapa lah buat rileks. 

wahana "King Juliens's Beach Party-Go-Round"

Selesai naik komidi putar itu, wah... ada keramaian di luar. Ternyata sedang ada pertunjukkan badut-badut karakter film Madagascar sedang berjoged-joged diiringi lagu "I like to move it" yang merupakan OST film Madagascar. Ah... mereka begitu menggemaskan.

I Like to Move it...Move it..
Lanjut kami berjalan memasuki kawasan Far Far Away. Yup...kawasan ini terinspirasi dari film Shrek. Di sini, wahana pertama yang kami naiki adalah "Enchanter Airways". Penjelasan pada studio guide yaitu "Climb aboard this junior roller coaster for a flight over Far Far Away". Karena berupa roller coaster, saya bertanya sama mama, mau ikut naik atau tidak. Setelah melihat roller coaster nya tidak ada jungkir baliknya. Mama mau ikut. Wah.... ternyata antrian sudah mulai padat. Maklum hari sudah semakin siang, jadi pengunjung makin ramai. Setelah sekitar 30 menit antri, kami dapat giliran. Dan... meluncurlah kami dengan kecepatan yang cukup tinggi. Wah ternyata tidak bisa disepelekan roller coaster yang satu ini. Jauh lebih cepat dari roller coaster mini yang ada di Dufan Jakarta. Ketika tikungan tajam, lumayan dibuat mendebarkan jantung kita. Seru!!... Saya dan mama menikmati wahana roller coaster yang lamanya sekitar 3 menit ini. 

Selanjutnya, masih di kawasan Far Far Away. Kami masuk ke wahana "Shrek 4-D Adventure" : "see, hear, and FEEL the action right from your seat as you join Princess Fiona & Shrek in a fairytale adventure". Kami berada di kawasan ini pada waktu yang tepat yaitu saat pertunjukkan akan dimulai sehingga tidak lama mengantri langsung masuk. Awalnya sempat bingung dengan wahana ini karena setelah kami masuk, melewati antrian lalu dibagikan kacamata 3-D, seluruh pengunjung yang jumlahnya lebih dari 100 orang dikumpulkan di satu ruangan besar yang gelap. Di ruangan itu, ada seorang petugas yang menceritakan awal dari kisah Shrek. Selain itu, terdapat 4 buah kotak tergantung yang berisi karakter kartun, salah satunya pinokio. Sepertinya mereka sedang disekap. Petugas itu meminta kami untuk tidak memakai kacamata 3-D terlebih dahulu dan mengatakan pengunjung baru dapat menggunakannya bila sudah masuk ke ruangan pertunjukkan yang pintunya di belakang petugas tersebut. Tidak lama di sudut depan kanan dan kiri ruangan, muncul layar berbentuk cermin lonjong. Nah di situlah ditampilkan cuplikan Film Shrek 1. Ada sekitar 30 menit kami berada di ruangan itu. 

Bagian Awal di Wahana Shrek 4-D Adventure

Saya dan Mama di Dalam Gedung Pertunjukkan
Selesai cuplikan Film Shrek 1, kami masuk ke ruangan pertunjukkan yang berisi ratusan kursi berwarna merah seperti kursi di bioskop dan sudah terpampang layar merah di depannya. Setelah semua pengunjung masuk, dimulailah pertunjukkan. Kursi kami perlahan dinaikkan. Dan... mulailah film Shrek (yang ke-2 sepertinya... saya tidak tahu karena saya belum pernah nonton Shrek 2... hehe)... Di sini diceritakan Putri Fiona diculik oleh arwah Pangeran yang tidak jadi dinikahinya. Shrek dan keledai temannya berusaha menyelamatkannya. Buat saya, ini pengalaman pertama saya menyaksikan tayangan 4-D. Cukup seru dan mengasyikan. Kami terkena percikan air dan kursi turut bergoyang disesuaikan dengan kejadian pada film. Selain itu, tokoh-tokohnya serasa sangat nyata dan dekat. Pertunjukkan berlangsung sekitar 40 menit. Keluar ruangan pertunjukkan, (lagi-lagi) kami diarahkan ke tempat penjualan souvenir. Kali ini sebagian besar souvenir bertema film Shrek. Kami tidak membeli apa-apa di sini.

Selanjutnya waktu sudah pukul 11.30 siang, maka kami putuskan makan siang. Kami makan siang di Discovery Food Court yang berada di Kawasan The Lost World. Yup... sesuai dengan namanya, kawasan ini terinspirasi dari film The Lost World. Yang saya sukai dari USSR ini adalah hampir semua restorannya memasang logo Halal dari Majelis Ulama Singapura. Jadi, bisa tenang makan di sini. Penjelasan "Discovery Food Court" pada studio guide: "Features Singapore's "must try" favourite local dishes, desserts and drinks in a Jurassic setting". Tadinya kami mau memesan ayam penyet khas Indonesia, tapi rupanya belum tersedia. Jadinya, kami memesan menu yang saat itu ada yaitu set nasi dengan irisan ayam dan sayur tumis toge plus bubur kacang ijo. Agak mengejutkan tambahan bubur kacang ijo ini. Awalnya kami mengira ini kuah kaldu berwarna keruh. Ketika menyendoknya, barulah terlihat butir-butir kacang ijo. Harga 2 porsi menu ini plus satu botol air mineral yaitu S$23. Mahal yah tapi rasanya standar banget. Meskipun demikian tetap saya makan sehingga hampir 3/4 porsi habis. 

Menu Makan Siang Kami... Nah yang di Mangkok itu Bubur Kacang Ijo
Yang unik dari restoran ini adalah di dalamnya terdapat replika kerangka T-Rex dan Pterodactyl. Selesai makan siang kami melanjutkan petualangan kami di USSR. 

Kerangka T-Rex di Dalam Discovery Food Court

Kerangka Pterodactyl di Dalam Discovery Food Court

Untuk petualangan setelah makan siang, saya akan ceritakan di cerita berikutnya.







Tidak ada komentar: